"Saya suka sepeda klasik. Saya pengikut aliran old school." Begitu kata Masagung Sieswanto saat berbincang tentang sepeda favoritnya. Dalam sejarahnya, cyclist yang akrab disapa Agung ini memang kolektor sepeda berbahan steel atau chromoly.
Tak hanya itu saja, Agung mengaku bukan penggemar road bike. Ia lebih demen dengan sepeda touring dan sejenisnya yang berbahan besi. "Bahkan saya tidak pernah memiliki sepeda berbahan karbon," aku cyclist asal Surabaya itu.
Dalam perjalanannya, keinginan untuk hijrah ke road bike mulai timbul. Hasrat itu menguat karena banyak rekan yang mendorongnya untuk beralih ke road bike berbahan karbon. Agung memilih Wdnsdy AJ1 sebagai tunggangannya. Ia merasa cocok dengan brand dari Surabaya ini.
"Karena suka old school, saya ingin sepeda ini terlihat klasik. Jadi saya meminta sepeda ini di-custom untuk memunculkan kesan modern dengan warna dasar klasik," cerita bapak dua anak tersebut.
Kombinasi pearl white dan gold yang dipilih cyclist 38 tahun ini membuat Wdnsdy Aj1 miliknya tampak menawan. Tugas terakhir adalah memberikan nama kepada road bike karbon pertamanya itu. Pilihannya jatuh ke nama Sukowaji.
Berasal dari dua kata, yakni Suko dan Waji. Suko adalah akronim dari susu dan kopi sebagai simbol dari corak sepedanya. Sedangkan Waji adalah singkatan untuk Wdnsdy AJ1. (*)